Spot Wisata Bromo Kembali ke Nama Asli Sesuai Adat Tengger
20 August 2024 89x Bromo, Budaya, Objek Wisata, Wisata Alam
Bromo – Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) telah mengembalikan tiga nama spot wisata di Bromo sesuai permintaan masyarakat adat Tengger. Upaya ini dilakukan untuk melestarikan adat dan budaya setempat.
- Bukit Teletubies kini kembali dikenal sebagai Lembah Watangan.
- Bukit Cinta kembali menjadi Lemah Pasar.
- Bukit Kingkong diubah kembali menjadi Bukit Kedaluh.
Deklarasi ini diresmikan pada 17 Agustus 2024, melibatkan dukun dan tokoh masyarakat adat Tengger. Proses ini sejalan dengan harmoni antara konservasi alam dan budaya, mengembalikan Bromo ke akarnya.
Baca Juga : 5 Kuliner Khas Bromo yang Wajib Kamu Coba
Pengembalian nama ini telah diusulkan sejak 2019, namun terkendala oleh pandemi dan pergantian kepemimpinan. Kini, komunikasi yang lebih intensif antara pihak taman nasional dan Paruman Dukun Pandita Tengger berhasil mewujudkan perubahan ini.
Langkah ini diharapkan dapat menjaga kelestarian budaya dan alam di kawasan Bromo dan Semeru.
Makna dari Nama Asli Spot Wisata di Bromo
Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) telah mengembalikan nama tiga spot wisata di Gunung Bromo, sesuai dengan permintaan masyarakat adat Tengger. Langkah ini dilakukan untuk menjaga kelestarian budaya dan tradisi setempat, yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kawasan Bromo.
1. Lembah Watangan: Mengganti Bukit Teletubies
Bukit Teletubies, yang sebelumnya dikenal dengan hamparan savana hijau yang menyerupai latar belakang acara televisi anak-anak, kini resmi kembali disebut sebagai Lembah Watangan.
Baca Juga : One Day Trip Bromo Sunrise, Kemana Aja?
Nama ini berasal dari sejarah lokal, di mana area tersebut dikenal sebagai tempat tumbangnya banyak pohon, yang dalam bahasa setempat disebut “watang.” Lembah Watangan tidak hanya menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan, tetapi juga menyimpan cerita tentang vegetasi asli Bromo yang pernah tumbuh subur di kawasan ini.
2. Lemah Pasar: Mengganti Bukit Cinta
Spot wisata yang sebelumnya dikenal sebagai Bukit Cinta kini kembali disebut Lemah Pasar, yang sebenarnya berasal dari nama asli Pasar Agung.
Nama ini memiliki makna penting bagi masyarakat Tengger karena lokasi ini adalah tempat mereka memenuhi kebutuhan upacara adat. Lemah Pasar adalah saksi bisu dari berbagai kegiatan ritual yang dilakukan oleh masyarakat Tengger sebagai bagian dari tradisi mereka yang telah berlangsung selama berabad-abad.
3. Bukit Kedaluh: Mengganti Bukit Kingkong
Bukit Kingkong, salah satu tempat terbaik untuk menikmati pemandangan matahari terbit di Bromo, telah dikembalikan ke nama aslinya, yaitu Bukit Kedaluh.
Nama Kedaluh berasal dari bahasa Sansekerta, yang terdiri dari dua kata: “Kada” yang berarti merindukan, dan “Luh” yang berarti pemberi hujan atau Dewa Indra. Bukit Kedaluh dianggap sebagai simbol harapan masyarakat Tengger untuk kesuburan tanah mereka, dengan harapan akan berkah hujan dari Dewa Indra.
Upaya Pelestarian Budaya dan Konservasi Alam
Pengembalian nama-nama lokal ini bukan hanya simbolis, tetapi juga bagian dari upaya lebih besar untuk mengintegrasikan konservasi alam dengan pelestarian budaya. Deklarasi pengembalian nama ini dilakukan pada 17 Agustus 2024, dan melibatkan tokoh masyarakat adat Tengger serta Romo Dukun.
Proses ini sempat tertunda karena pandemi dan pergantian kepemimpinan di BB TNBTS, tetapi akhirnya dapat direalisasikan setelah komunikasi intensif antara otoritas taman nasional dan Paruman Dukun Pandita Tengger.
Baca Juga : Tips Menjadi Pengunjung Cerdas di Bromo
Dalam diskusi bersama yang diadakan pada 29 Juli 2024, BB TNBTS dan masyarakat adat Tengger juga menyoroti pentingnya menjaga kesakralan tempat-tempat tertentu di Bromo.
Mereka menekankan bahwa aktivitas sembarangan di lokasi sakral harus dihindari, dan para pelaku jasa wisata seperti sopir jip, ojek, dan pedagang kaki lima diimbau untuk memakai udeng atau ikat kepala sebagai identitas khas warga Tengger. Ini adalah upaya untuk memastikan bahwa para pengunjung dan pelaku wisata tetap menghormati tradisi dan budaya lokal.
Mengembalikan Bromo ke Titiluri
Langkah pengembalian nama ini diharapkan dapat mengembalikan Gunung Bromo ke Titiluri, atau kembali ke asalnya, sehingga adat dan budaya Suku Tengger dapat tetap lestari. Ini adalah langkah penting dalam menjaga keseimbangan antara pengembangan pariwisata dan pelestarian warisan budaya yang berharga.
Dengan identitas yang baru namun tradisional ini, diharapkan Gunung Bromo akan terus menjadi destinasi wisata yang dihormati dan dihargai, baik oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.
Baca Juga : Legenda Gunung Bromo dan Suku Tengger
Upaya ini tidak hanya bertujuan untuk memperkuat identitas lokal tetapi juga untuk mendukung keberlanjutan alam dan budaya yang ada di kawasan Gunung Bromo.
Dengan demikian, setiap langkah yang diambil oleh BB TNBTS dan masyarakat Tengger adalah demi masa depan yang lebih baik, di mana pariwisata dan tradisi dapat berjalan beriringan, menjaga keindahan dan kekayaan Bromo untuk generasi mendatang.
Mungkin Anda tertarik membaca artikel berikut ini.
Tankaman Natural Park Kaliurang: Wisata Alam Sejuk di Kaki Gunung Merapi
Bagi kamu yang mencari tempat wisata alam di sekitar Yogyakarta, Tankaman Natural Park di Kaliurang bisa jadi pilihan sempurna. Berada di kaki Gunung Merapi, tempat ini menawarkan pengalaman menikmati keindahan alam dengan berbagai aktivitas seru. Dari area bermain, tempat nongkrong, hingga area berkemah, Tankaman punya segalanya untuk melepas penat dari hir... selengkapnya
Flora Wisata Santerra De Laponte : Lokasi dan Harga Tiket
Flora Wisata Santerra De Laponte, sebuah destinasi wisata yang mempesona di Kabupaten Malang, Jawa Timur, telah menjadi primadona bagi wisatawan yang mencari pengalaman rekreasi unik dan menyegarkan. Tempat ini tidak hanya menyajikan keindahan taman bunga yang penuh warna, tetapi juga menawarkan berbagai wahana seru yang cocok untuk segala usia. Dari spot fo... selengkapnya
5 Tips Foto saat Liburan, Cuma Pakai HP
Mengetahui tips foto traveling dengan HP atau ponsel akan memudahkan kita mendapatkan gambar terbaik selama perjalanan. selengkapnya
Kontak Kami
Apabila ada yang ditanyakan, silahkan hubungi kami melalui kontak di bawah ini.
Hotline
0341-3029785Whatsapp
082132102798Email
plankton.tours@gmail.com
Belum ada komentar