Hotline 0341-3029785
Konsultasi sekarang
Header
Home » Malang » Bromo » Spot Wisata Bromo Kembali ke Nama Asli Sesuai Adat Tengger
Bukit Teletubbies | planktontour.id

Bukit Teletubbies | planktontour.id

Bromo – Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) telah mengembalikan tiga nama spot wisata di Bromo sesuai permintaan masyarakat adat Tengger. Upaya ini dilakukan untuk melestarikan adat dan budaya setempat.

  • Bukit Teletubies kini kembali dikenal sebagai Lembah Watangan.
  • Bukit Cinta kembali menjadi Lemah Pasar.
  • Bukit Kingkong diubah kembali menjadi Bukit Kedaluh.

Deklarasi ini diresmikan pada 17 Agustus 2024, melibatkan dukun dan tokoh masyarakat adat Tengger. Proses ini sejalan dengan harmoni antara konservasi alam dan budaya, mengembalikan Bromo ke akarnya.

Baca Juga : 5 Kuliner Khas Bromo yang Wajib Kamu Coba

Pengembalian nama ini telah diusulkan sejak 2019, namun terkendala oleh pandemi dan pergantian kepemimpinan. Kini, komunikasi yang lebih intensif antara pihak taman nasional dan Paruman Dukun Pandita Tengger berhasil mewujudkan perubahan ini.

Langkah ini diharapkan dapat menjaga kelestarian budaya dan alam di kawasan Bromo dan Semeru.

Bukit Cinta

Bukit Cinta

Makna dari Nama Asli Spot Wisata di Bromo

Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) telah mengembalikan nama tiga spot wisata di Gunung Bromo, sesuai dengan permintaan masyarakat adat Tengger. Langkah ini dilakukan untuk menjaga kelestarian budaya dan tradisi setempat, yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kawasan Bromo.

1. Lembah Watangan: Mengganti Bukit Teletubies

Bukit Teletubies, yang sebelumnya dikenal dengan hamparan savana hijau yang menyerupai latar belakang acara televisi anak-anak, kini resmi kembali disebut sebagai Lembah Watangan.

Baca Juga : One Day Trip Bromo Sunrise, Kemana Aja?

Nama ini berasal dari sejarah lokal, di mana area tersebut dikenal sebagai tempat tumbangnya banyak pohon, yang dalam bahasa setempat disebut “watang.” Lembah Watangan tidak hanya menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan, tetapi juga menyimpan cerita tentang vegetasi asli Bromo yang pernah tumbuh subur di kawasan ini.

2. Lemah Pasar: Mengganti Bukit Cinta

Spot wisata yang sebelumnya dikenal sebagai Bukit Cinta kini kembali disebut Lemah Pasar, yang sebenarnya berasal dari nama asli Pasar Agung.

Nama ini memiliki makna penting bagi masyarakat Tengger karena lokasi ini adalah tempat mereka memenuhi kebutuhan upacara adat. Lemah Pasar adalah saksi bisu dari berbagai kegiatan ritual yang dilakukan oleh masyarakat Tengger sebagai bagian dari tradisi mereka yang telah berlangsung selama berabad-abad.

3. Bukit Kedaluh: Mengganti Bukit Kingkong

Bukit Kingkong, salah satu tempat terbaik untuk menikmati pemandangan matahari terbit di Bromo, telah dikembalikan ke nama aslinya, yaitu Bukit Kedaluh.

Nama Kedaluh berasal dari bahasa Sansekerta, yang terdiri dari dua kata: “Kada” yang berarti merindukan, dan “Luh” yang berarti pemberi hujan atau Dewa Indra. Bukit Kedaluh dianggap sebagai simbol harapan masyarakat Tengger untuk kesuburan tanah mereka, dengan harapan akan berkah hujan dari Dewa Indra.

Udeng Bromo | Wisata Gunung Bromo

Udeng Bromo | Wisata Gunung Bromo

Upaya Pelestarian Budaya dan Konservasi Alam

Pengembalian nama-nama lokal ini bukan hanya simbolis, tetapi juga bagian dari upaya lebih besar untuk mengintegrasikan konservasi alam dengan pelestarian budaya. Deklarasi pengembalian nama ini dilakukan pada 17 Agustus 2024, dan melibatkan tokoh masyarakat adat Tengger serta Romo Dukun.

Proses ini sempat tertunda karena pandemi dan pergantian kepemimpinan di BB TNBTS, tetapi akhirnya dapat direalisasikan setelah komunikasi intensif antara otoritas taman nasional dan Paruman Dukun Pandita Tengger.

Baca Juga : Tips Menjadi Pengunjung Cerdas di Bromo

Dalam diskusi bersama yang diadakan pada 29 Juli 2024, BB TNBTS dan masyarakat adat Tengger juga menyoroti pentingnya menjaga kesakralan tempat-tempat tertentu di Bromo.

Mereka menekankan bahwa aktivitas sembarangan di lokasi sakral harus dihindari, dan para pelaku jasa wisata seperti sopir jip, ojek, dan pedagang kaki lima diimbau untuk memakai udeng atau ikat kepala sebagai identitas khas warga Tengger. Ini adalah upaya untuk memastikan bahwa para pengunjung dan pelaku wisata tetap menghormati tradisi dan budaya lokal.

Mengembalikan Bromo ke Titiluri

Langkah pengembalian nama ini diharapkan dapat mengembalikan Gunung Bromo ke Titiluri, atau kembali ke asalnya, sehingga adat dan budaya Suku Tengger dapat tetap lestari. Ini adalah langkah penting dalam menjaga keseimbangan antara pengembangan pariwisata dan pelestarian warisan budaya yang berharga.

Dengan identitas yang baru namun tradisional ini, diharapkan Gunung Bromo akan terus menjadi destinasi wisata yang dihormati dan dihargai, baik oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.

Baca Juga : Legenda Gunung Bromo dan Suku Tengger

Upaya ini tidak hanya bertujuan untuk memperkuat identitas lokal tetapi juga untuk mendukung keberlanjutan alam dan budaya yang ada di kawasan Gunung Bromo.

Dengan demikian, setiap langkah yang diambil oleh BB TNBTS dan masyarakat Tengger adalah demi masa depan yang lebih baik, di mana pariwisata dan tradisi dapat berjalan beriringan, menjaga keindahan dan kekayaan Bromo untuk generasi mendatang.

Belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Komentar Anda*Nama Anda* Email Anda* Website Anda

Mungkin Anda tertarik membaca artikel berikut ini.

Jelajahi Keindahan Bromo dengan Paket Private Trip

24 February 2025 38x Bromo, Malang, Uncategorized

Bagi Anda yang ingin menikmati keindahan Gunung Bromo dengan kenyamanan dan kebebasan maksimal, paket private trip Bromo adalah pilihan yang tepat. Paket ini dirancang khusus untuk satu kelompok tertentu, sehingga Anda bisa menyesuaikan jadwal dan aktivitas sesuai keinginan. Dengan memilih paket private trip, Anda bisa merencanakan liburan tanpa harus tergab... selengkapnya

Spot Wisata Jogja Ala Jepang: LITTLE TOKYO

17 April 2025 4x Jogja, Objek Wisata, Outbound

Spot Wisata Jogja : Little Tokyo Jogja (Litto) Wisata Jepang yang Mengagumkan Jika Anda seorang penggemar budaya Jepang dan sedang mencari tempat wisata baru yang menghadirkan suasana Spot Wisata Jogja negeri sakura, maka Little Tokyo Jogja (Litto) adalah destinasi yang wajib Anda kunjungi! Terletak di kawasan Gunung Cilik, Desa Muntuk, Kec. Dlingo, Kab. Ban... selengkapnya

Petualangan Seru Naik ATV di Semeru, Kapan Lagi?

17 February 2025 50x Objek Wisata, Pronojiwo, Wisata Alam

Gunung Semeru, gunung tertinggi di Pulau Jawa, tidak hanya menawarkan pesona alam yang memukau bagi para pendaki, tetapi juga menjadi destinasi menarik bagi pecinta petualangan. Salah satu aktivitas yang sedang naik daun adalah naik ATV di Semeru. Aktivitas ini memberikan pengalaman seru dan berbeda, terutama bagi mereka yang ingin menikmati keindahan alam ... selengkapnya

Office

 

Kontak Kami

Apabila ada yang ditanyakan, silahkan hubungi kami melalui kontak di bawah ini.