Hotline 0341-3029785
Konsultasi sekarang
Header
Home » Kuliner » Tempoyak, Sambal Durian Khas Melayu

Tempoyak – Orami

Tempoyak adalah salah satu makanan khas Melayu berbahan dasar buah durian. Kuliner unik ini cukup populer di wilayah Sumatera, terlebih bagi masyarakat Melayu.

Tempoyak adalah olahan jenis makanan yang terbuat dari proses fermentasi buah durian. Kuliner Melayu ini biasanya dikonsumsi sebagai sambal, bumbu penyedap, hingga pelengkap bahan masakan.

Tempoyak – Tribun Jambi Travel

Citarasa dari tempoyak adalah asam yang disebabkan oleh proses fermentasi pada buah durian oleh bakteri asam laktat. Dikutip dari laman dispar.lampungtengahkab.go.id, tempoyak diketahui telah menjadi bahan pelengkap masakan di Sumatra Selatan, Lampung, Jambi, Bengkulu, dan Kalimantan. Penyebaran makanan ini ke beberapa lokasi tadi terjadi akibat rute perdagangan masyarakat Melayu pada abad ke-14 oleh Kerajaan Melayu yang berlokasi di Jambi.

Baca Juga : Sate Bulayak Gurih Pedas yang Nikmat

Olahan tempoyak Melayu di beberapa daerah memiliki ciri khas yang berbeda-beda. Di Palembang misalnya, tempoyak diolah menjadi bumbu daging ayam serta menjadi brengkes ikan.

Olahan Tempoyak – IDN Times

Lalu di Jambi, tempoyak diolah menjadi campuran ikan patin dan baung. Bengkulu menjadikan tempoyak campuran udang, serta di Lampung yang diolah menjadi sambal atau rujak.

Ada dua jenis, yakni tempoyak asam dan tempoyak manis berdasarkan persentase garam yang ditambahkan. Pada tempoyak asam, penambahan garam kurang dari 5 persen dan pada tempoyak asin penambahan garam dilakukan lebih dari 5 persen.

Pembuatan tempoyak pun sangatlah mudah. Daging buah durian yang matang ditambahkan sedikit garam, lalu simpan selama 3-7 hari dengan suhu ruang pada toples yang tertutup rapat hingga didapatkan tekstur seperti bubur.

Tempoyak yang berkualitas baik memiliki tekstur lunak, berwarna putih sampai kekuning-kuningan, berserat halus, lembut agak kental dan sedikit berair. Kuliner ini tidak boleh dikonsumsi mentah atau tanpa dimasak terlebih dahulu, sebab ditemukan jenis jamur Penicillium yang beracun untuk dikonsumsi.

Tempoyak juga mengandung vitamin B1, B2, C, dan mineral seperti kalium, kalsium, dan fosfor yang sangat baik untuk tubuh.


Sumber : Liputan6 | By : Tifany
Tags:

Belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Komentar Anda*Nama Anda* Email Anda* Website Anda

Mungkin Anda tertarik membaca artikel berikut ini.

Pasir Timbul Mansuar, Serasa Pulau Pribadi di Raja Ampat

2 May 2024 207x Objek Wisata, Wisata Alam

Raja Ampat – Pasir Timbul atau Pasir Mansuar Terangkat di Pulau Manswar, Distrik Meos Mansar, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya, menjadi destinasi wisata favorit. Tidak hanya bagi wisatawan domestik, melainkan juga menjadi favorit wisatawan mancanegara. Pasir Timbul Manswar termasuk dalam satu dari 29 geosite geopark di Raja Ampat yang tergolong d... selengkapnya

Songgoriti Hot Springs : Lokasi dan Fasilitasnya

Kini di Kota Batu terdapat destinasi wisata baru, yakni Songgoriti Hot Spring. Wisata tersebut merupakan cafe resto sekaligus wisata air panas. Wisatawan akan dimanjakan oleh perbukitan dan pemandangan yang indah, serta sejuknya udara Kota Batu. selengkapnya

Nasi Tempong, Kuliner Khas Banyuwangi

22 February 2023 359x Kuliner, Tips

Salah satu kuliner popular Banyuwangi adalah Nasi Tempong atau warga lokal menyebutnya Sego Tempong. selengkapnya

Plankton Tour

Office

Kontak Kami

Apabila ada yang ditanyakan, silahkan hubungi kami melalui kontak di bawah ini.