Hotline 0341-3029785
Konsultasi sekarang
Header
Home » Malang » Bromo » 6 Fakta Menarik Suku Tengger di Bromo

Suku Tengger – Travel Kompas

Setiap daerah di Indonesia memiliki suku dan budaya dengan keunikannya masing-masing. Di wilayah Jawa Timur terdapat berbagai macam suku, salah satunya yaitu suku Tengger.

Suku Tengger merupakan suku asli yang mendiami wilayah Gunung Bromo dan Semeru yang meliputi Kabupaten Lumajang, Probolinggo, Malang, dan Pasuruan. Warga suku Tengger tersebut biasa disebut dengan Orang Tengger.

Selain itu suku Tengger memiliki berbagai upacara kebudayaan, salah satu yang terkenal yaitu Upacara Yadnya Kasada atau Kasodo. Upacara ini dilakukan setahun sekali dan bertempat di sebuah pura yang berada di bawah kaki Gunung Bromo, yakni Pura Luhur Poten Bromo dan dilanjutkan ke puncak gunung Bromo.

Suku Tengger meyakini bahwa Gunung Bromo atau Gunung Brahma merupakan gunung suci. Untuk itu upacara dilakukan di kaki Gunung Bromo. Penasaran seperti apa menariknya suku Tengger?

1. Asal Mula Nama Tengger

Suku Tengger – rimbakita.com

Nama Tengger diambil dari nama tokoh legendaris yang dianggap sebagai leluhurnya, yakni Teng dari akhiran nama Roro Anteng dan Ger dari akhiran nama Joko Seger. Masyarakat Suku Tengger mempercayai bahwa suku tersebut adalah keturunan Roro Anteng dan Joko Seger.

2. Keturunan Kerajaan Majapahit

Warga Suku Tengger – infonews.id

Suku Tengger merupakan keturunan dari Kerajaan Majapahit. Pada umumnya, masyarakat Tengger beragama Hindu.

Hingga kini, suku Tengger hidup dengan adat dan tradisinya sendiri serta tidak terpengaruh modernisasi zaman. Padahal tempat tinggalnya sangat mudah dijangkau para wisatawan, baik dari dalam dan luar negeri.

Akulturasi budaya sangat rentan terjadi. Namun selama berabad-abad, suku Tengger tetap mampu mempertahankan karakteristiknya. Sehingga adat dan budaya sampai saat ini masih tetap lestari.

3. Bahasa Suku Tengger

Suku Tengger – News Portal

Suku Tengger menggunakan bahasa jawi kuno. Bahasa tersebut diyakini sebagai dialek pada masa kerajaan Majapahit. Bahasa yang digunakan sebagai mantra ditulis dengan huruf jawa kawi.

Baca Juga : Ke Bromo Naik Jeep VS Naik Motor

Ada anggapan bahwa bahasa suku Tengger merupakan turunan dari bahasa Kawi dan banyak mempertahankan kalimat-kalimat kuno yang sudah tak digunakan lagi dalam bahasa Jawa modern.

4. Sarung dipercaya untuk mengendalikan perilaku dan ucapan

Suku Tengger – unair.ac.id

Suku Tengger masih sering menggunakan sarung, ternyata hal tersebut memiliki makna. Selain berfungsi untuk melindungi suhu tubuh dari udara dingin pegunungan, sarung juga dipercaya berfungsi untuk mengendalikan perilaku dan ucapan masyarakat.

Nah, penggunaan sarung ini dilakukan oleh semua kalangan, mulai usia muda sampai tua, laki-laki dan perempuan.

5. Upacara Yadnya Kasada

Yadnya Kasada – Liputan6

Upacara Yadnya Kasada dilakukan sebagai bentuk persembahan untuk Sang Hyang Widi (Tuhan yang Maha Esa dalam agama Hindu) sebagai wujud syukur atas karunia yang diberikan kepada masyarakat Suku Tengger. Adanya upacara ini menjadikan suatu ikon budaya di Gunung bromo dan menarik wisatawan untuk berkunjung.

Baca Juga : Kawasan Wisata Gunung Bromo Tutup Total selama Yadnya Kasada

Yadna Kasada merupakan upacara keagamaan yang dilakukan masyarakat Suku Tengger, bentuknya berupa pengiriman kurban kepada leluhurnya yang ada di kawah Gunung Bromo. Serunya, upacara ini dilakukan pada malam hari hingga matahari terbit.

6. Karo, Hari Raya suku Tengger

Hari Raya Karo – lumajangkab.go.id

Karo adalah hari raya terbesar yang paling dinanti-nanti oleh suku Tengger. Karo, biasanya diselenggarakan setelah hari raya Nyepi.

Acara ini meliputi pawai hasil bumi, kesenian adat seperti pagelaran Tari Sodoran. Kemudian dilanjutkan dengan bersilaturahmi ke rumah tetangga dan sanak saudara.

Untuk ritual Karo ini dipimpin oleh seorang ratu. Ratu di sini mempunyai arti seorang pemimpin yang selalu memimpin doa. Uniknya lagi, ratu adalah seorang laki-laki. Masyarakat Tengger ada yang menyebut ratu dengan sebutan dukun.


Sumber : Liputan6 | By : Dyah Mulyaningtyas

Belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Komentar Anda*Nama Anda* Email Anda* Website Anda

Mungkin Anda tertarik membaca artikel berikut ini.

6 Rekomendasi Cwie Mie Legendaris di Malang

3 March 2023 248x Intermezzo, Kuliner, Malang, Tips

Bicara soal kuliner khas Malang, bakso atau bakwan mungkin sudah begitu mengemuka. Tapi, apakah kamu pernah mendengar makanan khas lainnya, yaitu cwie mie Malang? selengkapnya

5 Rekomendasi Kuliner Malam di Jogja, Rasa Bikin Nagih

4 July 2024 24x Jogja, Kuliner

Yogyakarta, atau akrab disebut Jogja, selalu menawarkan pesona yang tak pernah pudar, terutama di malam hari. Kota ini bukan hanya dikenal sebagai kota budaya dan pendidikan, tetapi juga sebagai surga kuliner. Saat malam tiba, Jogja menjelma menjadi kota yang penuh semangat dengan berbagai pilihan kuliner yang menggoda. Berikut adalah 5 rekomendasi kuliner J... selengkapnya

Rekomendasi Tempat Wisata di Wonosobo Selain Dieng

22 January 2024 123x Objek Wisata, Tips, Wisata Alam

Wonosobo, Jawa Tengah dikenal memiliki banyak wisata alam yang menarik. Salah satu destinasi yang populernya yaitu kawasan dataran tinggi Dieng. Akan tetapi, masih ada tempat wisata Wonosobo selain Dieng yang tidak kalah menarik untuk dikunjungi saat berlibur. Wonosobo merupakan daerah dataran tinggi dengan ketinggian rata-rata antara 270-2.250 meter di atas... selengkapnya

Plankton Tour

Office

Kontak Kami

Apabila ada yang ditanyakan, silahkan hubungi kami melalui kontak di bawah ini.