5 Persiapan Mendaki Kawah Ijen
24 February 2023 186x Tips, Wisata Alam
Bila kamu punya rencana berwisata menyaksikan fenomena blue fire di gunung Kawah Ijen, ada sejumlah persiapan yang wajib kamu ketahui, khususnya bagi pemula. Sebab, gunung setinggi 2386 Meter Di atas Permukaan Laut (Mdpl) di perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso ini memiliki asap belerang aktif yang bisa berbahaya, beberapa titik jalur ekstrem dan cuaca dingin.
Terbaru, pekan lalu seorang pendaki asal Bondowoso, Gafila Dabi Atdrian (19) sempat dinyatakan hilang selama sehari, hingga akhirnya ditemukan di jurang sedalam 25 meter. Ia terpisah dari rombongan saat mengalami sakit perut.
Salah satu pemandu wisata asal Banyuwangi, Nety Reisyana Kusuma Dewi (42) memberikan sejumlah tips bagaimana mempersiapkan fisik, perlengkapan, konsumsi, obat-obatan dan kekompakan tim sebelum memutuskan mendaki ke Kawah Ijen.
“Kalau orang akan mendaki gunung, sebaiknya persiapan fisiknya harus matang. Jangan hari -hari sebelumnya nggak ngapa-ngapain, trus tiba tiba besoknya naik gunung,” kata Nety.
1. Harus Siapkan Fisik
Nety menyarankan, siapapun yang berencana naik ke Kawah Ijen harus memastikan kondisi fisik dirinya fit. Bila perlu, lakukan latihan fisik beberapa hari sebelumnya agar tidak mudah kram, serta memiliki ketahanan nafas dan jantung.
Baca Juga : Nasi Tempong, Kuliner Khas Banyuwangi
“Otot butuh dilatih. Jadi saat berjalan dg ketinggian yang menanjak, atau turun di areal yg curam, ototnya bisa dengan segera menyesuaikan/nggak kaget. Dengan stretching dan latihan fisik rutin sebelum mendaki juga bikin ketahanan nafas dan jantung juga terjaga. Apalagi di ketinggian, oksigen menipis,” kata perempuan yang pernah menginap 10 hari di Kawah Ijen ini.
2. Siapkan Jaket, Masker, dan Obat-Obatan
Selanjutnya, pendaki harus mewaspadai cuaca dingin saat sampai di puncak Kawah Ijen. Tidak hanya itu, asap belerang juga seringkali naik ke permukaan terbawa hembusan angin. Untuk itu, pendaki wajib membawa sejumlah perlengkapan mulai dari jaket tebal, sarung tangan, masker, sepatu dan istirahat yang cukup.
“Jaket harus dibawa, meski pun saat berjalan tubuh sangat berkeringat sehingga tidak merasa kedinginan. Paling tidak, meski jaket tidak dikenakan, tapi tersedia di dalam tas yang dibawa,” katanya.
Nety melanjutkan, saat pendaki sampai di puncak atau berhenti untuk istirahat, biasanya cuaca dingin mulai terasa.
“Bawa air minum dan bekal makanan secukupnya seperti roti, biskuit, coklat, susu. obat-obatan pribadi juga wajib dibawa. Terutama pada orang yg punya penyakit tertentu seperti asma,” terangnya.
3. Tim Pendaki Harus Kompak
Setelah fisik dan perlengkapan sudah siap, hal yang tidak kalah penting lainnya yakni harus menemukan tim mendaki yang solid.
Selain persiapan fisik, kekompakan tim harus dijaga.
“Untuk kekompakan tim, wajib. Cara bikin tim solid, ya harus dibangun jauh sebelum Mendaki. Perlu mengenal teman satu sama lain. Apa yang dia sukai atau tidak. Apa kelebihan dan kekurangannya,” katanya.
4. Siapkan Langkah Mitigasi
Perjalanan mendaki ke Kawah Ijen untuk menikmati fenomena blue fire, harus dimulai saat pukul 02.00 WIB. Untuk sampai ke puncak, setidaknya dibutuhkan waktu 1,5 jam hingga 2 jam perjalanan.
Untuk itu, tiap tim pendakian harus memastikan rombongannya naik secara bersama, tidak sampai terpisah. Rombongan setidaknya juga harus memiliki handy talky agar bisa berkomunikasi dengan petugas bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Misal Berangkat berlima, pulang ya harus check rechek teman. Bareng turun berlima. Misal Klo ada yg kesleo di perjalanan, jadi tanggung jawab bersama. Jika nggak bisa memberikan pertolongan sendiri, minta bantuan sesama teman atau pendaki lain. Kalau bisa hubungi Petugas lewat HT, lebih baik,” paparnya.
“Harus ada pembagian tugas buat bantuin teman yang sakit, sisanya bawain barang. Pastikan jangan sampai tim tercerai berai. Koordinasi harus matang,” tambahnya.
5. Pahami Peta dan Karakteristik Gunung Ijen
Sebagai pendaki pemula, yang belum memahami karakteristik Kawah Ijen, sebaiknya kamu menggunakan jasa pemandu wisata. Bila tidak menggunakan pemandu wisata, kamu harus mencari referensi terkait fasilitas apa yang bisa kamu dapatkan dan tidak kamu dapatkan di wisata Kawah Ijen.
“Sebelum mendaki, harus tahu informasi tentang tempat yang akan didaki. Bisa dafi referensi bacaan, keterangan petugas di lokasi itu, dari orang yang pernah mendaki atau dari warga yang tinggal di dekat lokasi gunung,” paparnya.
Sumber : IDN Times Jatim | Mohamad Ulil Albab
Mungkin Anda tertarik membaca artikel berikut ini.
5 Aktivitas Seru untuk Menikmati Pesona Lombok
Lombok – Dengan eksotisme pantai dan kecantikan panorama yang dimilikinya, tidak heran kalau Lombok menjadi salah satu destinasi paling populer di Indonesia. Kamu bisa menghabiskan waktu di pantai berpasir putih atau menantang diri sendiri untuk menaklukkan hutan lebat di sepanjang perjalanan menuju puncak Gunung Rinjani. Selain itu, kamu juga bisa men... selengkapnya
5 Kuliner Khas Bromo yang Wajib Kamu Coba
Kuliner khas Bromo wajib dicicipi saat berkunjung ke wisata pegunungan ini. Bromo merupakan salah satu destinasi andalan di Jawa Timur. Tak hanya keindahan pegunungannya, Bromo juga punya daya tarik kuliner yang tak boleh dilewatkan. Di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, kamu bisa menemukan kuliner lezat yang khas. Kuliner khas Bromo ini sudah menj... selengkapnya
Ke Bromo Naik Jeep VS Naik Motor
Mengunjungi Bromo menjadi salah satu aktivitas liburan yang paling populer ketika kamu berlibur ke Malang. Naik motor menjadi salah satu cara untuk menuju ke lautan pasir kawasan Bromo, namun ada juga yang memakai jasa transportasi Jeep Lokal. selengkapnya
Kontak Kami
Apabila ada yang ditanyakan, silahkan hubungi kami melalui kontak di bawah ini.
Hotline
0341-3029785Whatsapp
082132102798Email
plankton.tours@gmail.com
Belum ada komentar