Hotline 0341-3029785
Konsultasi sekarang
Header
Home » Budaya » Sate Bulayak Gurih Pedas yang Nikmat

Sate Bulayak – Merah Putih

Sate Bulayak dikenal sejak lama sebagai bagian dari upacara adat. Kini bisa dinikmati sambil menikmati keindahan objek wisata di Lombok.

Di Indonesia, kita mengenal sate padang, sate madura, sate maranggi, sate lilit, dan sebagainya. Jika Anda doyan makan sate, masukkan sate bulayak dalam daftar menu yang harus Anda cicipi. Dinamakan sate bulayak karena sate ini disajikan bersama bulayak, lontong khas Lombok yang terbuat dari beras ketan.

Sate bulayak tak begitu berbeda dari sate kebanyakan. Ia berbahan dasar daging ayam, daging sapi, dan jeroan. Daging itu dipotong kecil-kecil lalu ditusuk jadi sate. Kekhasan sate ini terdapat pada bulayak, lontong yang dililit dengan daun aren atau enau. Konon, bulayak berarti memutar. Karena cara membukanya terlebih dahulu menekan ujung kulit, lalu diputar.

Bulayak - Indonesia Kaya

Bulayak berukuran lebih kecil dibanding lontong biasa. Bentuknya mengerucut. Cara melilitnya pun unik. Daun dililit secara spiral. Untuk membukanya harus dengan gerakan memutar. Bulayak memiliki tekstur lembut dan rasa gurih yang didapat dari penggunaan daun enau sebagai pembungkusnya. Baunya pun harum. Begitu menggoda selera.

Bumbu kacang yang disajikan pada sate ini pun berbeda dari bumbu kacang pada sate yang biasa kita jumpai. Bumbu kacangnya terbuat dari kacang tanah yang disangrai, ditumbuk, lalu direbus bersama santan serta bumbu-bumbu lain seperti ketumbar, jintan, bawang merah, bawang putih, lada, santan kelapa, kemiri, cabai, dan air jeruk nipis agar sate menjadi lebih enak. Rasa bumbu kacangnya mirip bumbu kari dengan lebih menonjolkan rasa pedas yang merupakan ciri khas masakan dari Lombok.

Untuk menikmati sate ini, cukup dengan membuka daun yang melilit bulayak lalu bulayak dicelupkan ke saus kacang. Gurih bulayak dan saus kacang yang pedas menghasilkan kombinasi rasa yang sempurna.


Di balik kelezatan sate bulayak, ternyata terbentang sejarah yang panjang. “Pada awalnya, sate bulayak dibuat oleh masyarakat Kecamatan Narmada, Lombok Barat. Sate ini dibuat pada saat odalan (upacara agama umat Hindu) di pura,” tulis Eni Harmayani dkk dalam Makanan Tradisional Indonesia Seri 1.

Kabupaten Lombok Barat

Menurut kepercayaan setempat, seperti dikutip laman resmi Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, sate ini sudah lama dikenal masyarakat dan menjadi bagian dari upacara adat. Tidak seperti sekarang, dahulu sate bulayak dihidangkan bersama saur (parutan kelapa), kacang kedelai, dan urap jambah. Semua sajian itu disimpan di wadah dulang, lalu ditutupi tebolaq (tutup saji makanan khas Lombok) yang dihiasi kaca cermin dan keke (kerang).

Kaca cermin dan kerang, ungkap L. Pangkat Ali, Pranata Humas Pelaksana Lanjutan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, bermakna peringatan kepada penyantapnya. Kaca cermin mengingatkan agar jangan terlalu kenyang karena bisa menimbulkan penyakit. Diharapkan pula para penyantapnya bersyukur karena makanan itu datang dari Sang Khalik. Sementara kerang mengingatkan kita terhadap kematian.

“Kedua media, antara cermin dan kerang ini memberi peringatan, jangan terlalu banyak makan, apalagi sampai sakit. Akibatnya kematian yang datang menjemput,” kata Ali.

Baca Juga : Menikmati Kopi di Ketinggian 1.277 Mdpl – Kebon Kupi Sembalun

Akibat perkembangan globalisasi, filosofi tadi lambat-laun terkikis dan punah dimakan zaman. Demikian pula dengan kelengkapan menu, tidak lagi selengkap dulu. “Sayur, urap jambah, dan kacang kedelai tidak lagi ditemukan. Yang ada hanya sate dari daging kambing atau sapi, bumbu kuah, cabai hijau, dan bulayak,” kata Ali.


Kendati demikian, sebagai kuliner khas Lombok, sate bulayak sayang untuk dilewatkan begitu saja. Jika ingin mencicipinya, tak sulit mencarinya. Para penjual sate bulayak bisa Andai jumpai di berbagai sudut kota Mataram. Anda juga bisa menemuinya di beberapa objek wisata seperti halaman Pura Lingsar, Taman Narmada, Taman Suranadi, Makam Loang Baloq, hingga Pantai Senggigi.


Sumber : IndonesiaKaya.com

Belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Komentar Anda*Nama Anda* Email Anda* Website Anda

Mungkin Anda tertarik membaca artikel berikut ini.

Misteri Noni Belanda di Lawang Sewu

12 June 2023 217x Horror, Objek Wisata

  Kisah mistis di Lawang Sewu merupakan salah satu kisah horor yang banyak didengar dan terkenal. Tak hanya di wilayah Semarang saja, namun juga sudah terkenal seantero Nusantara. Lawang Sewu diketahui salah satu bangunan angker peninggalan Belanda yang berlokasi di Semarang, Jawa Tengah. Banyak cerita tentang hantu yang ada di bangunan kuno ini menjadi... selengkapnya

Menikmati Kopi di Ketinggain 1277 Mdpl – Kebon Kupi Sembalun

17 February 2023 274x Intermezzo, Wisata Alam

Kebon Kupi Sembalun memberikan pengalaman menikmati Kopi Sembalun yang berbeda dan hanya bisa dirasakan langsung dari tempatnya. Kedai kopi di Desa Sembalun Bumbung, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur, ini menawarkan pengalaman minum kopi di ketinggian 1.227 mdpl (meter dia atas permukaan laut). Berada di ketinggian, kedai kopi ini mengusung konsep outdoor yan... selengkapnya

10 Destinasi Wisata di Thailand, Nomor 6 Surganya Pecinta Belanja

6 June 2024 59x Objek Wisata, Tips

THAILAND – Tempat wisata di Thailand selalu ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai negara, tak terkecuali Indonesia. Pasalnya, negara ini menawarkan berbagai pengalaman liburan yang membuatnya menjadi destinasi yang menyenangkan. selengkapnya

Plankton Tour

Office

Kontak Kami

Apabila ada yang ditanyakan, silahkan hubungi kami melalui kontak di bawah ini.